Pengertian Cerita Fiksi: Tiga Ciri dan Jenis-jenisnya

Cerita-Fiksi

cerita fiksi merupakan bentuk narasi yang diciptakan oleh imajinasi penulis, di mana karakter, setting tempat, dan plotnya tidak dibuat berdasarkan kenyataan. Karena itu, cerita jenis ini sangat menarik.

Dalam karya literatur, karya fiksi mempunyai peran penting dalam menghibur, menginspirasi, dan menyampaikan pesan atau pelajaran berharga kepada pembacanya.

Jadi, meskipun karya fiksi ditulis berdasarkan imajinasi dan fantasi penulis, tetap saja banyak pelajaran berharga yang bisa diambil. Melalui karakter serta konflik yang dihadapi dalam karya, pembaca dapat belajar tentang nilai-nilai kehidupan.

Cerita fiksi juga termasuk dalam karya yang sangat unik. Sebab, dalam dunia fiksi, penulis memiliki kebebasan untuk mengembangkan plot yang aneh dan karakter menarik. Kedua hal ini bisa membawa pembaca pada petualangan yang tak terduga dan mengasyikkan.

Jadi, yang paling penting dari cerita fiksi itu sendiri adalah kemampuannya untuk menciptakan dunia fantasi yang jarang dan berbeda dari kehidupan sehari-hari manusia.

Tiga Ciri Cerita Fiksi

Ketika menulis sebuah karya fiksi, terdapat sejumlah ciri yang penting untuk diketahui. Apa saja? Berikut penjelasannya:

  1. Menggunakan Bahasa yang Kreatif

Salah satu ciri utama dari karya fiksi adalah bahasa yang digunakan harus kreatif dan imajinatif. Penulis fiksi sering menggunakan berbagai gaya bahasa dan perumpamaan unik, untuk menciptakan dunia fantasi yang menarik.

Gaya bahasa yang kreatif bisa membantu penulis untuk menciptakan suasana  unik dan akhirnya memperkuat imajinasi pembaca. Akibatnya, pembaca bisa tenggelam dalam dunia fiksi yang diciptakan.

  1. Memiliki Alur yang Terstuktur

Karya fiksi umumnya dibuat dengan menggunakan alur yang terstruktur, mulai dari perkenalan, masalah yang ada, klimaks, dan penyelesaian. Alur yang dibuat secara terstruktur inilah yang membantu audiens untuk memahami sebuah cerita dengan baik.

  1. Tokoh di Dalamnya Dikembangkan dengan Baik

Tokoh merupakan elemen penting dalam karya fiksi. Karena itu, biasanya karya fiksi menawarkan tokoh yang kompleks dan unik. Tokoh dalam karya fiksi biasanya mengalami character development yang dieksekusi dengan baik.

Tokoh yang ditulis dengan baik ini bisa membantu penulis untuk menciptakan cerita yang hidup, dan akhirnya membuat pembaca merasa terhubung.

Jenis-jenis Cerita Fiksi

Cerita-Fiksi

Setelah memahami pengertian dan ciri cerita fiksi, sekarang mari kita membahas jenis-jenis karya ini. Berikut daftarnya:

  1. Dongeng

Dongeng menjadi salah satu karya fiksi yang paling tua dan universal. Biasanya disampaikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Biasanya, di dalam dongeng terkandung unsur-unsur magis, petualangan, dan moralitas. Contoh dongeng terkenal di Nusantara adalah Sangkuriang.

  1. Fabel

Fabel merupakan cerita pendek yang menggambarkan binatang atau benda mati yang berperilaku seperti manusia. Contohnya seperti cerita Si Kancil.

  1. Roman

Roman adalah karya fiksi yang panjang dan kompleks, karena berfokus pada percintaan karakter utama. Contoh cerita roman yang terkenal adalah  “Romeo and Juliet” karya William Shakespeare.

  1. Legenda

Legenda merupakan karya fiksi yang mengandung unsur supernatural atau keajaiban. Unsur inilah yang membuatnya menjadi cerita menarik. Contoh legenda di Indonesia yang terkenal adalah Siamang Putih.

  1. Novel

Novel adalah bentuk cerita fiksi yang paling panjang dan kompleks. Biasanya menampilkan banyak karakter, serta plot menarik. Contoh novel yang paling terkenal di dunia ini adalah “Harry Potter” karya J.K. Rowling.

  1. Cerpen

Jenis karya fiksi yang terakhir adalah cerpen atau cerita pendek. Sesuai dengan namanya, karya ini biasanya sangat singkat dan bisa dibaca sekali duduk.

Itulah dia pengertian karya fiksi, ciri, dan jenisnya yang perlu dipahami. Jadi, hal yang paling penting dari fiksi adalah imajinasi. Dengan imajinasi yang unik, pembaca pun akan tertarik.